Bangunan ini dulu merupakan kantor asuransi  'De Nederlanden 1845’ yang selesai dibangun pada tahun 1941. Setelah dipakai setahun, Jepang memasuki Surabaya pada tahun 1942, sehingga perusahaan ini ditutup. Setelah kemerdekaan dibuka kembali tapi pada tahun 1958, dimana semua perusahaan Belanda beralih kepemilikannya ke Indonesia maka kepemilikan Gedung ini berlaih ke perusahaan asuransi Jiwa Sraya.

Arsitek dari Gedung ini adalah Theo Taen dan F. Dicke dari kantor arsitek Fermont & Cuypers di Batavia (Jakarta). Letak gedungnya yang ada dipojok antara Jl. Veteran dan Jl. Sikatan , membuat pintu masuk utamanya ada di pertemuan Jl. Veteran dan Jl. Sikatan. Gedung berlantai dua ini menjadi kelihatan sangat megah sekali karena didepannya terdapat ruang terbuka yang cukup luas. Jendela serta pintu masuknya terlindungi dari tampiasnya air hujan serta sinar matahari, yang menjadikan bangunan ini punya ciri khas bangunan tropis.

Bangunan megah ini bisa menjadi contoh yang baik dari gaya arsitektur kolonial modern yang menyesuaikan diri dengan iklim tropis. Ruang dalamnya terdapat banyak kaca patri yang khusus dibuat oleh arsitek Robert Deppe, menambah nilai artistik dari gedungnya.

Letaknya ditikungan pojok jalan juga diselesaikan dengan pintu masuk yang berbentuk setengah lingkaran yang cantik.  Gedung ini juga sekaligus merupakan saksi kebangkitan kembali perusahaan BelNda setelah jaman malaise tahun 1930 an. Cuma setelah dipakai setahun keburu Jepang memasuki Surabaya pada tahun 1942.