Gereja Protestan di Jl Bubutan No. 69 dibangun tahun 1924 berdasarkan karya arsitek Albert Zimmerman (1880-1953). Pada awalnya gereja bernama "Protestantsche Kerk" atau “Nederlandsch Hervormde Kerk” tapi rakyat Surabaya suka menyebutnya dengan nama “Gereja Bubutan”. Tahun 1948 ganti nama menjadi GPIB (Gereja Protestan Indonesia Barat) “Immanuel”. Sampai sekarang
Gedung tidak berubah tetapi atap diberi dua jendela dan ujung menara direnovasi. Tidak diketahui tahun dibuatnya foto ini namun beberapa postcard juga menampilkan gambar yang sama . Bentuk lubang pada menara seharusnya dapat diletakkan sebuah jam, namun sampai sekarang tidak ada jam menara tersebut. Konon, nama Bubutan berasal dari kata Butotan. Butotan sendiri merupakan istilah untuk pintu gerbang yang tanpa sekat. Gerbang ini menghubungkan antara kampung Tumenggungan dengan Kraton dimasa Adipati Surabaya saat itu.
Gereja ini dibangun untuk menggantikan gereja yang terletak di Heerenstraat (Jalan Rajawali sekarang). Penggantian ini dikarenakan kawasan bisnis yang berpindah dari Surabaya utara ke Surabaya selatan