Cagar Budaya

Informasi
Bangunan Cagar Budaya

Jembatan Gubeng

jalan prof dr moestopo, Ketabang, Genteng
Bangunan Cagar Budaya

Kita kenal jembatan Gubeng sekarang adalah jembatan hasil karya arsitek Citroen, dibangun pada tahun 1924 seiring dengan pembangunan Balai Kota (Stadhuis). Pembangunan jembatan Gubeng ini untuk mempermudah akses dari Gubeng ke Simpang, Ketabang dan Darmo. Kontruksinya dibuat dari beton berangka. 

Sebelum dibangun kontruksi beton, jembatan Gubeng ini memiliki kontruksi yang sama seperti jembatan Peneleh dan Jembatan Merah. Yaitu terbuat dari besi. Jembatan dari kontruksi besi ini dibangun sejaman dengan jembatan peneleh serta Jembatan merah, yakni pada tahun 1890-an. 

Berdasarkan peta tahun 1866, di tempat ini (Gubeng) tidak ada jembatan yang menghubungkan Gubeng dan Ketabang. 

Jembatan beton seperti yang bisa kita lihat sekarang adalah karya Citroen. Dalam melakukan pekerjaannya ini, Citroen bekerjasama dengan insinyur dari Publieke Werken (Pekerjaan Umum) Surabaya. Sedangkan pelaksanaannya dikerjakan oleh N.V. Nederlandsche Aanneming Maatschappij (NEDAM) pada tahun 1923. Pada waktu diresmikan jembatan yang baru tersebut diberi nama Goebeng Brug (Jembatan Gubeng).

Jadi, ketika pembangunan Balai Kota Surabaya selesai pada tahun 1925, Jembatan Gubeng telah siap menghubungkan Gubeng dengan Ketabang. Sehingga, pada saat peresmian balai kota, tamu-tamu yang datang dari Stasiun Gubeng bisa dengan mudah menyeberangi Kali Mas (Sungai Mas) dengan menaiki mobil.


 


-