Tahun 1913, didirikan N.I.A.S (Nederlandsch Indische Artsen School) sekolah untuk para calon dokter. Para mahasiswa kedokteran N.I.A.S ini melakukan praktek dari pelajaran di Rumah Sakit CBZ Simpang sehingga rumah sakit tersebut juga dikenal sebagai RS Pendidikan. Dengan adanya sekolah kedokteran N.I.A.S, maka Rumah Sakit CBZ Simpang menjadi lebih maju dan berkembang dengan datangnya para ahli dan pendidik serta peneliti kesehatan. 

Pengajar atau dosen tidak hanya dari Belanda tetapi juga dari pribumi, salah satu dosen (leraar) pribumi adalah Dr. Soetomo yang mengajar dibidang Dermato Vencreologie atau Huiden Geslacktsziekten (Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin). Tidak hanya mengajar, Dr. Soetomo juga bekerja di Rumah Sakit CBZ Simpang bersama Dr. M. Soetopo, Dr. K. Loedin, dan Dr. Goenawan.

Setiap hari jumlah pasien yang datang berobat ke Rumah Sakit CBZ Simpang terus meningkat bahkan suasana rumah sakit penuh sesak dan antri, maka pada tahun 1938 Pemerintah Belanda memutuskan untuk membangun Nieuwe CBZ untuk membantu Rumah Sakit CBZ Simpang (Oude CBZ). Nieuwe CBZ terletak di Desa Karang Menjangan dan berseberangan dengan kampus N.I.A.S (Fakultas Kedokteran Unair), peletakan batu pertama atau pemasangan tiang pancang pertama dilakukan pada tanggal 29 Oktober 1938.

-